Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) merupakan satu-satunya wadah organisasi paguyuban para diaspora Wija to Luwu di manapun berada sebagaimana diamanatkan oleh Musyawarah Nasional Bersama antara KKTL dan KKLR pada 20-21 November 2021 di Makassar.
Organisasi Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) dibangun untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama keluarga besar Wija to Luwu sekaligus sebagai sarana untuk mendukung perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu.
Sejarah Kerukunan Keluarga Luwu Raya
Pada 23 Januari 1956, genap 10 tahun sejak peristiwa bersejarah 23 Januari 1946, para diaspora Wija to Luwu berkumpul di Makassar dan melahirkan sebuah organisasi paguyuban bernama Kerukunan Keluarga Luwu (KKL).
Mereka sepenuhnya sadar akan pentingnya sebuah wadah yang dapat menghimpun para Wija To Luwu untuk memperkokoh silaturahmi, meningkatkan solidaritas sosial, serta untuk meningkatkan kemampuan Wija To Luwu dalam berbagai lapangan kehidupan.
Ketua pertama KKL adalah Letkol H. Andi Attas (1956-1971). Kemudian dilanjutkan oleh H. Andi Baso Rahim (1971-1998). Selanjutnya pada tahun 1998-2010 dipimpin oleh Prof. Dr. H. Mansyur Ramli lalu dilanjutkan oleh Ir. H. Buhari Kahar Muzakkar (2010-2021).
Sebaga catatan kebanggaan kita, melalui komunitas Ikatan Profesi Dosen (IPD) KKL inilah yang melahirkan inisiatif membentuk sebuah perguruan tinggi di Kota Palopo, yakni Universitas Andi Djemma (UNANDA) yang secara resmi berdiri pada tanggal 19 November 1997.
Seiring waktu, perjalanan organisasi paguyuban KKL mengalami dinamika yang cukup berwarna. Hubungan antara KKL Pusat di Makassar dengan KKL Cabang terutama yang berada di Ibukota Jakarta dan luar Pulau Sulawesi dirasakan masih cukup lemah. Masing-masing seakan berdiri sendiri tanpa adanya hubungan koordinasi antar-organisasi.
Sebagai gambaran, pada tahun 1980, KKL di Jakarta berubah nama menjadi Ikatan Masyarakat Indonesia Luwu (IKAMIL), lalu pada 23 Januari 2005 berubah lagi menjadi Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Tana Luwu (BPP KKTL) dibawah kepemimpinan dr. Andi Arus Victor sebagai Ketua.
Pada Musyawarah Besar III tanggal 5 Juni 2010, Pengurus Pusat KKL di Makassar mulai mengadopsi spirit perjuangan pemekaran Provinsi Luwu Raya akhirnya merubah nama organisasi menjadi KKL-Raya di bawah kepemimpinan Buhari Kahar Muzakkar sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) KKL-Raya.
Akhirnya, atas kesadaran bersama, dengan berbekal semangat persatuan dan persaudaraan, pada tanggal 21 – 22 November 2021, para Wija to Luwu kembali berkumpul di Makassar.
Melalui MUNAS BERSAMA antara KKL-Raya dan KKTL, lahirlah kesepakatan untuk menggabungkan 2 organisasi paguyuban tersebut menjadi KKLR, Kerukunan Keluarga Luwu Raya, sebagai satu-satunya organisasi paguyuban Wija to Luwu di manapun berada hingga saat ini dengan Ketua Umum H. Arsyad Kasmar, SH.
Aktifitas Kerukunan Keluarga Luwu Raya
Aktifitas organisasi Kerukunan Keluarga Luwu Raya biasanya diwujudkan dalam bentuk pertemuan, acara, atau kegiatan lainnya yang diadakan secara rutin atau berkala.
Tujuannya adalah untuk mempererat ikatan emosional, membangun hubungan yang baik antar anggota keluarga, dan mempromosikan semangat gotong royong serta kepedulian sosial.
Dalam acara atau kegiatan Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR), biasanya dilakukan berbagai kegiatan seperti diskusi, pengenalan budaya daerah, pertunjukan seni dan budaya, serta kegiatan sosial seperti bakti sosial atau penggalangan dana untuk membantu sesama anggota keluarga atau masyarakat di sekitar.
Selain itu, Kerukunan Keluarga Luwu Raya juga berperan dalam mempertahankan adat dan tradisi daerah serta menjaga kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Luwu Raya.
Hal ini bertujuan untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya yang menjadi identitas keluarga-keluarga di wilayah tersebut.
Melalui Kerukunan Keluarga Luwu Raya, diharapkan dapat terjalin keakraban, toleransi, saling mendukung, dan rasa persaudaraan yang kuat antar keluarga-keluarga di Luwu Raya.
Ini adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghargai di tingkat keluarga serta menyumbangkan kebaikan bagi masyarakat luas.